Monday, September 15, 2003

Kemanakah?

Kemanakah Engkau,
wahai jiwa yang meresahkan hatiku?
Telah pergikah Engkau
mengalunkan kembali nyanyian
kegelisahan pada jiwa-jiwa lain
yang tengah tertidur?
Atau telah lupakah Engkau
pada diriku yang membusuk
dalam pelukan kerinduanku
yang tak pernah berujung
pada indahnya diriMu
yang tak mungkin terlihat,
tak mungkin tercerna,
dan tak mungkin dimengerti oleh sel-sel otakku
yang telah usang dan berdebu

Tahirkanlah aku...
di dalam kegelapan yang pekat
Hembuskanlah nafas kehidupanMu
dalam setiap tarikan nafasku yang melemah
Ulurkanlah tanganMu
untuk menopang jiwaku yang rapuh
Hingga pada akhirnya
jiwaku dapat memandang keutuhanMu
dan dengan aman memeluk kesetiaan diriMu

Jakarta, 15.09.03