Wednesday, April 13, 2005


Sepuluh Tahun yang Lalu

Sepuluh tahun yang lalu,
Ia duduk di kursi itu...
Gagah.
Dengan senyuman yang tak pernah berubah...
Kerutan-kerutan di wajahnya
tak mampu menyembunyikan kehangatan di mata
dan kesejukan dalam senyumnya...
Duduk berdampingan dengan perempuan yang dicintainya
Bersinar...
Sepuluh tahun kurang tiga bulan kemudian,
tepat satu bulan yang lalu
Ia terbaring di pangkuan anaknya
Tetap dengan senyumannya yang tak pernah berubah
dan kerutan-kerutan di wajahnya
yang tak mampu menyembunyikan kehangatan di matanya,
walau kini telah terpejam...
Untuk bersama lagi,
berdampingan dengan perempuan yang dicintainya
Kulihat lagi pendaran cahaya itu di wajahnya,
bersinar kembali
Walau telah tidur dalam keabadian...
Dan kita akan bertemu lagi...
dalam larutan manisan es buah yang kuteguk,
dalam tiap inci samudera yang kuarungi,
dalam setiap goresan namamu
yang kusematkan pada namaku...


Depok, 13 April 2005
Dedicated 2 my beloved grandmother and
esp. my grandfather, F. Eddy Mamonto (r.i.p)
who died 1 month ago...
Proud 2 have you both in my last name...

2 comments:

Anonymous said...

huhu,,,
mengingatkanku pada pada si opa tua yang biasa duduk2 baca koran di teras rumahku..
Sekarang ia sudah pulang ke kampung halaman dan tak berniat balik lagi...
-duti-

peri hutan penghuni hutan bunga matahari said...

ah,baguslah dut..
stdknya si opa tua smpt menghirup udara & tersenyum puas di kampung halaman sblm kematian menjemputnya..