Thursday, June 01, 2006

Finding NEVERLAND

Peri Hutan sangat suka bermain ayunan dan bersenang-senang.

ia punya impian suatu saat menemukan Neverland seperti di dongeng peter pan yang diceritakan oleh oma Peri Hutan dulu sebelum tidur. kata oma Peri Hutan, Neverland ada di kehidupan nyata.

tapi Neverland yang sesungguhnya tidak memberikan pengunjungnya kehidupan abadi seperti di dongeng peter pan. hanya saja di sana ada komidi putar yang besar dengan lampu-lampu neon yang berkelap-kelip di sekelilingnya dan ada banyak penjual gulali yang manis dan berwarna-warni mentereng.

Peri Hutan merinding mendengarnya. apalagi yang diimpikan oleh sesosok Peri Hutan kalau bukan bermain-main sepanjang hari dengan komidi putar yang besar sampai nyaris terbang dan makan gulali yang manis sampai giginya bolong?

setiap malam Peri Hutan berdoa meminta Neverland-nya. ia bosan bermain ayunan reyot di hutan bunga matahari. ia bosan dengan Kurcaci Penabuh Genderang yang selalu menabuh genderang buluknya. ia capek berhadapan dengan Lutung Lemes Rambut Kribo dan Liliput Cadel yang selalu menjahilinya. muak dengan Kodok Cabul yang selalu mencoba membanyol dengan lawakan-lawakan yang sama sepanjang hari. bosan juga bermain dengan Tupai Monyong Tukang Manyun dan Monyet Berponi Penggerutu yang setiap hari hanya bisa menggerutu. atau bertemu dengan Tante Jamur Pesolek dan Tante Kelinci Mulut Usil yang kelakuannya setali tiga uang. apalagi dengan Pohon Beringin Muka Teduh yang semakin lama semakin membosankan dan tak menarik.

tak lama doa Peri Hutan terkabul! ketika sedang bermain-main ayunan seorang diri di hutan seperti biasa, tiba-tiba ia dihampiri oleh seorang pria besar yang gagah, tampan, dan necis. ia mencoba untuk menarik perhatian Peri Hutan dan mengajaknya mengobrol. tadinya Peri Hutan tidak menggubrisnya. tapi setelah pria besar yang gagah, tampan, dan necis, yang ternyata bernama Jagoan Perut Buncit itu mengajak Peri Hutan untuk bermain-main ke Neverland miliknya, mata Peri Hutan yang bundar langsung berbinar-binar cerah. darahnya bergejolak.

“di sana ada komidi putar??”, tanya Peri Hutan, masih berbinar-binar, sambil mengatupkan kedua tangannya tanda kegirangan.

“yah.. komidi putar yang besar lengkap dengan lampu neon kelap-kelip”, jawab Jagoan Perut Buncit sambil merentangkan kedua tangannya untuk menggambarkan betapa besarnya komidi putar yang dimilikinya.

“ada…mmm, gulali yang manis??”, tanya Peri Hutan yang pipinya sudah bersemu kemerahan saking bahagianya.

“ada… mereka semua semanis dirimu. dan berwarna-warni seperti pelangi. kau pasti akan betah bermain-main di sana. hayok!”, jawab Jagoan Perut Buncit lagi sambil tersenyum simpul dan menyodorkan tangannya yang besar dan hangat.

tanpa ragu lagi Peri Hutan langsung menyambut tangan Jagoan Perut Buncit sambil bermimpi untuk terbang dan mereka berdua bergandengan tangan meniti jalan setapak yang keemasan ditempa sinar matahari sore, menjauh dari hutan bunga matahari menuju Neverland.

No comments: