Sunday, June 11, 2006

Ternyata itu Neverland Palsu

Peri Hutan cinta Neverland barunya. ia bermain-main sepanjang hari, naik komidi putar sampai pusing, dan makan gulali yang manis sampai mabok. pokoknya tiada hari tanpa tertawa terbahak-bahak sampai berguling-guling di rumput Neverland.

hari demi hari berlalu dan Peri Hutan pun semakin betah tinggal di Neverland milik Jagoan Perut Buncit. ia ingin memiliki Neverland seutuhnya, tidak lagi hanya mencicipinya.
sampai pada suatu siang, ketika sedang asyik naik komidi putar sambil menjilati gulali warna pelangi tiba-tiba Peri Hutan menemukan sesosok peri lainnya di taman bermain itu; sedang asyik menjilati gulali warna biru langit.

“heh, siapa kau?!!!”, hardik Peri Hutan galak.

“anu.. aku Peri Gigi…”, jawab Peri Gigi gemetar, sambil memasukkan seluruh sisa gulali yang tadi dipegangnya ke dalam mulutnya karena ia mengira Peri Hutan mau merampas gulali warna biru langitnya. giginya yang putih berderet rapi jadi berwarna biru akibat lumeran gulali.

“sedang apa kau disini??!!!”, bentak Peri Hutan lagi, sambil menjambak rambut Peri Gigi. ia tidak rela ada peri selain dirinya yang menginjak Neverland, apalagi sampai bermain-main komidi putar dan makan gulali yang disenanginya.

Peri Gigi meringis sambil menahan tangis.
“aduh, ampun… jangan dijambak, sakit…”, Peri Gigi memohon belas kasihan Peri Hutan.

Jagoan Perut Buncit yang melihat kejadian itu segera menghampiri dan berusaha melerai kedua peri tersebut.

“tidak mau!!! pokoknya aku tidak suka ada peri lain yang menginjak Neverland-ku!!”, jerit Peri Hutan sambil masih menjambak rambut Peri Gigi.

saking kerasnya, rambut Peri Gigi yang dijambak oleh Peri Hutan sampai copot dibuatnya.
“jangan kekanak-kanakan, Peri Hutan… Peri Gigi itu tamuku…”, kata Jagoan Perut Buncit sambil bergidik ngeri melihat sejumput rambut Peri Gigi yang menjuntai di genggaman Peri Hutan.

Peri Gigi tersedu-sedu sambil berlari keluar dari Neverland dengan kepalanya yang setengah botak.

“lagipula, Peri Gigi dan kau juga bukan satu-satunya tamuku di sini. lihat, di sana masih banyak peri-peri lainnya yang bermain.”, lanjut Jagoan Perut Buncit.

Peri Hutan tertegun sesaat, melihat para peri bermain-main dan bernyanyi ‘merry go round’ di lembah seperti kawanan domba yang dicucuk hidungnya.

“tidak mau!!! tidak mau!!! Neverland ini milikku!! MILIKKU!!! cuma punyaku seorang!!”, jerit Peri Hutan histeris, tidak mau menerima kenyataan.

“jangan keras kepala begitu, Peri Hutan… Neverland ini bukan hanya untukmu. Aku juga harus membaginya untuk peri-peri lainnya sepertimu…”, jelas Jagoan Perut Buncit sambil tersenyum.
senyum yang terlihat sangat menjijikkan di mata Peri Hutan. senyum licik seperti seekor serigala yang berhasil menangkap domba mangsaannya.

“ukh, kau jahat!! DASAR BAJINGAN NGEP*T!!!”, jerit Peri Hutan sambil mendorong perut buncit bajingan di hadapannya dan berlari keluar dari Neverland yang selama ini telah menjadi tempat bermainnya. menolak jadi domba yang dicucuk hidungnya dan bernyanyi-nyanyi “merry go round” di lembah seperti makhluk bodoh

No comments: