"aduh, aduh apa ini?", batin Peri Hutan.
ada hati berwarna merah meloncat-loncat dengan lincah di atas lapak warna biru.
"ya boleh-boleh, dipeleh-dipeleh dulu hatinya...!!!! yang cantik dimurahin, yang jelek dikarungin!!!!", jerit seorang pria berkaos kutang putih beleleran dengan muka penuh iler, khas lay-lay di Pasar Jumat.
hati berwarna merah itu loncat lebih tinggi dan mendarat di tangan Peri Hutan seakan memilih pembelinya.
"boleh dek, hatinya.. karena adek cantik saya kasih cuma 3 kantong bunga tujuh rupa saja deh.. biasanya 7 kantong bunga tujuh rupa nih...", kata si lay-lay tadi.
Peri Hutan ragu. ia memandangi hati berwarna merah yang meloncat-loncat di tangannya.
"ya sudah, saya beli 1", pinta Peri Hutan seraya memberikan 3 kantong bunga tujuh rupa pada si lay-lay itu.
semakin diamat-amati, Peri Hutan semakin puas. ia segera membuang hati lamanya yang sudah kisut dan penuh borok, lalu kembali ke hutan bunga matahari, meloncat-loncat riang sambil memeluk hati barunya.
No comments:
Post a Comment