Thursday, March 01, 2007

Ditimpuk Surat Bertumpuk-tumpuk

“Lutung Lemes Rambut Kribo sudah merantau ke lain hutan. Liliput Cadel sekarang punya hobi baru; ia lagi asyik dengan terapi memanjangkan lidahnya supaya tidak cadel lagi. Tupai Monyong Tukang Manyun dan Monyet Berponi Penggerutu dikirim ke asrama oleh kedua orang tuanya karena rapor mereka semester yang lalu merah semua. Kodok Cabul tidak sebrengsek kelihatannya. Ia membantu membetulkan ayunan reyotmu sampai terlihat seperti baru lagi; tanpa minta imbalan apapun! Tante Jamur Pesolek pergi dari hutan bunga matahari karena malu mukanya penuh dengan bentol-bentol merah. Sepertinya ia memakai kosmetik yang salah. Tante Kelinci Mulut Usil jadi gila karena suaminya main gila. Sekarang ia dirawat di rumah sakit jiwa dan tidak bisa lagi menggerakan mulut usilnya. Terakhir, yang paling menyenangkan, si Sigung Muka Dua diusir dari hutan bunga matahari. Warga hutan sudah tidak tahan dengan bau kentutnya yang busuk, meskipun ia masih mencoba untuk terlihat ramah dan bersahabat. Tidak mempan rupanya! Aku dan Serpina Sipirili rindu sekali padamu.

N.b : oh iya, aku juga membuatkanmu ayunan dengan kursi yang empuk dan tenda di atasnya, supaya kau tidak kepanasan kalau mau tidur siang di sana.”

Peri Hutan membaca surat dari si Kurcaci Penabuh Genderang sambil senyam-senyum.

“Peri Hutan, kapan kau pulang? Mari kita buat pesta kebun terkeren yang pernah ada di hutan bunga matahari! Nanti kupinjamkan topi jaring-jaring yang baru kubeli di pasar malam. Topinya sebodoh yang kau punya, tapi lebih lebar. Pasti kau suka.”

pesta kebun? topi jaring-jaring bodoh yang lebar? Peri Topi Lebar memang paling tahu bagaimana cara membuat Peri Hutan melonjak-lonjak kegirangan.

“Hey, Peri Hutan! Kau masih menyimpan benang sulam merah jambu nenekmu kan? Celanaku sobek nih... Celana kesukaanku yang warnanya sama dengan benangmu itu... Kemarin aku terlalu asyik jumpalitan dengan Peri Topi Lebar di trampolin yang kutemukan di gudang. Mmm, sebenarnya itu juga karena aku lupa kalau badanku sedikit melebar akhir-akhir ini. Hehehe... Cepat pulang dong! Jahitkan celanaku... Lalu kita main trampolin bersama. Oke?!!”

Peri Hutan langsung terbayang ekspresi wajah si Peri Tukang Nyengir yang konyol dan bodoh jumpalitan di atas trampolin. ia sangat rindu bermain bersama si Peri Tukang Nyengir. masa-masa di mana ia tak kehilangan sifat kekanakan dalam dirinya. masa-masa di mana ia tak kehilangan kehidupan.

pagi ini jadi terasa cerah walau sebenarnya langit mendung. dan khusus untuk hari ini, takkan ada yang bisa membuatnya dongkol walau kepala benjol tertimpuk surat bertumpuk-tumpuk, yang dikirimkan kawan-kawan lama dari hutan bunga matahari.

They say an end can be a start
Feels like I've been buried yet I'm still alive
It's like a bad day that never ends
I feel the chaos around me
A thing I don't try to deny
I'd better learn to accept that
There are things in my life that I can't control
They say love ain't nothing but a sore
I don't even know what love is
Too many tears have had to fall
Don't you know I'm so tired of it all
I have known terror dizzy spells
Finding out the secrets words won't tell
Whatever it is it can't be named
There's a part of my world that' s fading away
You know I don't want to be clever
To be brilliant or superior
True like ice, true like fire

Now I know that a breeze can blow me away
Now I know there's much more dignity
In defeat than in the brightest victory
I'm losing my balance on the tight rope
Tell me please, tell me please, tell me please...
If I ever feel better
Remind me to spend some good time with you
You can give me your number
When it's all over I'll let you know

Hang on to the good days
I can lean on my friends
They help me going through hard times
But I'm feeding the enemy
I'm in league with the foe
Blame me for what's happening
I can't try, I can't try, I can't try...

No one knows the hard times I went through
If happiness came I miss the call
The stormy days ain't over
I've tried and lost know I think that I pay the cost
Now I've watched all my castles fall
They were made of dust, after all
Someday all this mess will make me laugh
I can't wait, I can't wait, I can't wait...

It's like somebody took my place
I ain't even playing my own game
The rules have changed well I didn't know
There are things in my life I can't control
I feel the chaos around me
A thing I don't try to deny
I'd better learn to accept that
There's a part of my life that will go away
Dark is the night, cold is the ground
In the circular solitude of my heart
As one who strives a hill to climb
I am sure I'll come through I don't know how... – Phoenix (If I Ever Feel Better)

No comments: